Copy Paste, Etika Penulisan
Setelah kembali blogging beberapa hari ini timbul pemikiran dalam diri saya untuk membahas yang namanya copy paste, sesuatu yang lazim terjadi dalam dunia blogging.
Saya pertama kali mengenal yang namanya copy paste saat awal mengenal komputer dan internet, kira-kira 5 tahun lalu saat awal masuk kuliah. Saat mengerjakan tugas makalah atau sejenisnya, copy paste merupakan sesuatu yang sangat memudahkan. Cukup melakukan blok, copy, dan paste, berhalaman-halaman makalah dapat diselesaikan dalam waktu singkat. Sangat memudahkan.
Namun dari segala kemudahan tersebut ada yang membatasinya yang disebut etika penulisan. Karena apapun yang namanya hasil copy paste adalah karya orang lain. Kita dituntut untuk menyebutkan sumber bacaan dari tulisan kita. Dan hal ini merupakan sesuatu yang sering diabaikan oleh para penulis copy paste.
Saya akui, saat masih kuliah banyak sumber bacaan dari internet yang terlewat dan tidak tertulis dalam daftar pustaka tugas saya. Beberapa karena saya tidak menyimpan alamat URLnya, beberapa lagi karena saya tidak yakin mencantumkannya dalam daftar pustaka saya. Hal ini terjadi karena dalam perkuliahan biasanya dituntut untuk mengambil sumber yang terpercaya seperti teksbook dan jurnal. Namun kebanyakan mahasiswa lebih mudah mendapatkan informasi dari web biasa atau blog seseorang. Sehingga terjadilah copy paste tanpa mencantumkan sumber, walaupun mungkin yang punya blog juga copy paste dari sumber lain.
Setelah meninggalkan bangku kuliah dan mulai blogging lagi, saya mulai sadar. Menuliskan ide sendiri memerlukan suatu pemikiran. Seorang penulis akan merasa senang saat tulisannya dibaca orang lain. Namun tentu ada perasaan sedih saat melihat tulisannya ada dalam blog orang lain dan diakui sebagai tulisan orang lain.
Sebagai blogger, isi blog ini pun ada yang berasal dari copy paste, namun sebisa mungkin saya berusaha menyebutkan sumbernya. Jika kita bisa copy paste berparagraf-paragraf artikel, apa susahnya copy paste sebaris alamat URL dan mencantumkannya dalam blog kita. Sebagai sesama blogger, dengan mencantumkan URL orang lain sebagai bentuk penghargaan dan terima kasih kita atas informasi yang ia berikan, maka orang lain pun akan menghargai kita.
Jadi, mari kita patuhi etika penulisan dengan mencantumkan sumber bacaan kita dari manapun sumbernya. Selamat menulis!
0 Komentar