Setelah Kamis kemarin memasukkan lamaran kerja di 3 bimbel dan belum mendapat panggilan sama sekali, hari ini saya kembali berjuang.

Jam setengah sepuluh saya keluar dari kosan. Tujuan saya adalah Bimbel GAMA. Sebenarnya lamaran mau dimasukkan kamis kemarin, tapi waktu itu saya belum tahu lokasinya. Saat jalan-jalan ke Taplau, saya baru tahu tempatnya di mana.

Sesampainya di GAMA, saya pun mengatakan maksud saya. Jawaban yang saya terima sama dengan jawaban yang saya terima saat melamar ke Ganesha Operation (GO), yaitu silakan masukkan ke kantor pusat. Dia menyebutkan lokasinya, tapi sekarang saya sudah lupa. Niat saya mau cari alamatnya di google aja.

Lokasi GAMA di dekat lampu merah. Menyeberang, terus belok kanan ada kantor pos. Itu adalah tujuan kedua saya hari ini. Sabtu kemarin saya sudah melihat-lihat lowongan kerja, tapi tidak konsentrasi karena pikiran saya sudah pergi ke Taplau. Hari ini saya berniat harus ada lowongan kerja yang cocok meskipun saya harus berdiri di depan pengumuman selama 1 jam.

Pengumuman yang di pasang cukup teratur. Ada pengelompokkan dari D3-S1 sampai SMA sederajat dan lainnya. Saya pun membaca yang SMA sederajat dan lainnya. Beragam lowongan ada di sana. Ada marketing, SPG, administrasi, kasir, dll. Sebenarnya saya tidak masalah mau kerja apa, yang penting halal. Tapi saya tidak ada niat saat membaca tukang setrika. Marketing pun saya hindari karena saya tidak pandai menjual. Kasir, sekretaris, dan administrasi, bolehlah. Saya catat saja yang menurut saya cocok. Ada juga penawaran mengajar bimbel. Jika biasanya diharuskan S1 atau kuliah sesuai jurusan, yang ini cuma menyebutkan ijazah. Pilihan mata pelajarannya terdapat Bahasa Arab. Paling lambat 14 Maret, dua hari lagi, tetap saya catat.

Setelah dirasa tidak ada yang cocok lagi, saya pergi ke tujuan ketiga, yaitu Pasar Raya. Di belokan pertama saya sampai ke Pasar Raya, tapi saya belum pernah masuk lewat sini. Karena malas putar-putar di pasar, saya memutuskan lewat jalan lain. Saya pun berjalan menyusuri jalan raya. Setiap belokan saya amati, tapi saya bingung sendiri masuknya ke mana. Akhirnya saya terus berjalan sambil mengamati jalur yang dilalui angkot hijau.

Akhirnya saya sampai ke Jl.A.Yani dan saya sadar saya sudah berjalan jauh sekali. Saya menyusuri Jl.A.Yani sampai ke GO tempat saya melamar Kamis kemarin. Terus berjalan hingga belokan. Saya mengamati jalur angkot hijau karena saya tahu angkot itu keluar dari Pasar Raya. Akhirnya sampai juga saya ke Pasar Raya dan saya menemukan Sari Anggrek. Sebenarnya saya sudah pernah lewat situ tapi tidak melihat tulisan Sari Anggrek, jadi saat teman saya menyebut Sari Anggrek, saya cuma menerka-nerka.

Di Pasar Raya saya mau menukarkan kemeja yang saya beli Kamis kemarin karena terlalu besar. Saya baru sadar di kosan bahwa ukurannya adalah XXL, padahal saya biasa memakai baju ukuran L. Ini karena saya hanya memperhatikan modelnya.

Di pasar, saya muter-muter lagi. Saya lupa nama tokonya, hanya ingat penjualnya laki-laki, lokasinya di tengah-tengah pasar. Saya menyusuri toko-toko yang menjual kain. Seingat saya sesudah itu baru toko yang menjual baju. Sepanjang jalan pada padagang menawarkan dagangannya. Saya jalan terus sambil tengok kiri kanan. Sampai ujung saya tidak menemukan toko tersebut. Saya mencoba mencari toko kerudung tempat saya beli kerudung waktu itu yang seingat saya lokasinya di ujung. Namun saya juga tidak menemukannya.

Bingung muter-muter saya pun ke luar dari pertokoan tersebut. Saya tengok arah lain, tidak ada lagi deretan pertokoan selain itu. Akhirnya saya bertanya pada salah seorang pedagang di mana tempat membeli buku. Karena seingat saya sebelum keluar waktu itu banyak penjual buku. Ditunjukkanlah lokasinya yang berada di ujung. Sambil melihat-lihat buku, saya bertanya apa ada yang menjual Al-Ma'tsurat, ternyata tidak ada yang tahu.

Saya menyusuri toko-toko buku. Saya teringat ingin mengajukan lamaran kerja lagi maka saya pun membeli amplop coklat besar sambil menunjukkan amplop lamaran kerja yang saya bawa. Harganya Rp 1.500,00 satu buah, sama dengan harga di Pasar Baru. Saya beli saja 10.

Saya kembali berjalan dan akhirnya sampai ke toko kerudung tempat saya beli kerudung waktu itu. Sekarang saya tinggal berjalan lurus ke dalam dan sampailah saya ke toko baju waktu itu. Alhamdulillah penjual toko masih ingat dengan saya. Saya pun boleh menukarkan kemeja yang kebesaran tersebut. Beliau menawarkan beberapa kemeja, namun tidak ada yang cocok. Ada yang modelnya saya tidak suka, ada pula yang lengannya hanya 6/8 dan saya tidak mau. Akhirnya beliau menawarkan kemeja hitam dengan model seperti kemeja krem yang saya beli waktu itu. Saya ambil saja.

Setelah tiga tujuan tercapai saya pun memutuskan pulang. Menunggu angkot hijau lumayan lama juga. Karena haus, saya beli Pop Ice rasa melon. Sebenarnya mau beli juz jeruk, tapi tidak ada yang jual. Tidak berapa lama angkot hijau datang. Maka diantarlah saya sampai Pondokan Nena.

Sesampainya di kosan sudah pukul 12 lebih. Hal pertama yang saya lakukan adalah menghidupkan laptop dan menulis lamaran kerja ke bimbel Motiva Edu. Saat melihat tanggal, saya baru sadar kalau waktunya tinggal dua hari lagi. Semula saya bermaksud ingin memposkan lamaran besok. Tapi berhubung masih ada waktu, saya memutuskan untuk memposkannya hari ini. Saya juga mengedit Curiculum  Vitae dan menambahkan pengalaman di bidang Bahasa Arab, walau pun itu 5 tahun yang lalu.

Semula saya ingin mengajar matematika, tapi saat sampai di bimbel yang terucapkan bahwa saya ingin mengajar Bahasa Inggris. Sebagai mahasiswa kedokteran, saya sadar bahwa latar pendidikan saya tidak meyakinkan untuk mengajar di bimbel. Nilai UAN matematika saya 6, dan setelah itu tidak pernah belajar matematika lagi. Nilai UAN Bahasa Inggris 9, dan saat kuliah semester 1 dan 2 dapat nilai A dan B. Sampai saat ini saya sering membaca manga maupun menonton dengan subtitle Bahasa Inggris serta membaca artikel Bahasa Inggris. Mungkin karena itu saya memilih Bahasa Inggris. Walau begitu saya juga sadar, banyak orang dengan latar pendidikan yang lebih baik di bidang Bahasa Inggris daripada saya. Mungkin karena itu sampai saat ini saya belum mendapat panggilan.

Kali ini saya memilih Bahasa Arab karena saya lebih yakin dengan Bahasa Arab saya dari pada Bahasa Inggris. Walau pun saat ini saya lebih sering menggunakan Bahasa Inggris dari pada Bahasa Arab dan sudah hampir 5 tahun tidak pernah berbicara Bahasa Arab lagi, saya masih ingat dengan jelas sampai pelajaran Aliyah. Selain itu saya pikir lebih sedikit orang yang bisa Bahasa Arab dibandingkan Bahasa Inggris. Jadi Bismillah, saya memilih melamar sebagai pengajar Bahasa Arab.

Setelah selesai mengedit surat lamaran dan curriculum vitae, saya memutuskan untuk memposkannya hari ini. Berhubung USB saya ada pada teman, saya menggunakan harddisc untuk memprint. Saya juga harus cetak foto karena perlu foto 4x6. Saya pinjam stabilo pada Taci untuk menandai nilai Bahasa Arab saat kuliah walaupun sebenarnya tidak diminta transkrip nilai. Taci mengingatkan untuk menyimpan laptop dan mengunci lemari. Jangan lupa kenalan dengan anak kos karena saya belum kenal semua.

Di tempat print saya melakukan pengecekan sekali lagi. Ternyata di surat lamaran ukuran foto yang saya tulis masih 3x4, saya pun menggantinya menjadi 4x6 dan print sekali lagi. Saat dibaca, tercantum Pondokan Rena, padahal yang benar Pondokan Nena. Sekali lagi saya melakukan print ulang.

Berikutnya adalah cetak foto. Di jalan saya sadar bahwa saya menulis di amplop terbalik. Saya pun singgah di fotokopian dan beli amplop dan pulpen. Betulkan lagi.

Di tempat cetak foto, saya mencetak sebanyak 10 lembar. 3x4 6 lembar dan 4x6 4 lembar. Masing-masing harganya Rp 1.000,00 total Rp 10.000,00. Tunggu sebentar langsung jadi. Kemudian cek isi amplop. Surat lamaran, curriculum vitae, ijazah, transkrip nilai, fotokopi KTP, foto. Saatnya pergi ke kantor pos.

Di kantor pos, cek pengumuman sekali lagi. Periksa alamat. Setelah yakin, masuk ke kantor pos dan memposkan surat. Mengirimnya dengan pos kilat. Sampainya insya Allah besok. Bayar Rp 9.000,00.

Saatnya pulang. Kali ini saya masuk pasar lewat jalan yang tidak saya lewati tadi pagi. Rupanya sampai ke tempat saya biasa menunggu angkot hijau. Maka saya pun tinggal naik dan pulang.

Angkot singgah di Pasar Baru. Saya singgah beli bakso dibungkus karena belum makan siang dan sudah pukul tiga. Lalu beli juz jeruk untuk bibir pecah-pecah. Kemudian beli gembok sesuai pesan Taci. Pulangnya jalan kaki. Sampai kosan, terus makan, langsung blogging deh. Dan inilah hasilnya.

Semoga lamaran kerja saya tadi diterima. Amin.