The Professor and The Madman
Penulis : Simon Winchester
Copyright : 1998
Penerjemah : Bern Hidayat
Penerbit : PT Serambi Ilmu Semesta
Cetakan I : 2007
Novel ini menceritakan tentang sejarah pembuatan Oxford English Dictionary (OED). Kamus ini memerlukan 70 tahun untuk merampungkan 12 jilid edisi pertama. Dalam novel ini juga dipaparkan bagaimana perkembangan kamus pada masa itu yaitu abad 19 atau sekitar 1860-an. Cerita terpusat pada dua orang tokoh utama, yaitu sang editor Dr. James Murray dan seorang voluntir yang memiliki kontribusi besar dalam pembuatan kamus ini, Dr. W. C. Minor.
Saya cukup tersentuh dengan kehidupan Dr. Minor karena dia bukan seorang voluntir biasa. Dia adalah seorang dokter dari keluarga kaya berkebangsaan Amerika yang harus hidup dalam sebuah penjara rumah sakit jiwa di Inggris karena membunuh seseorang sebab kondisi jiwanya yang terganggu.
Diceritakan bagaimana Dr. Minor menghabiskan masa mudanya sebagai asisten dokter pada perang saudara Amerika pada masa itu yang diperkirakan merupakan pemicu gangguan jiwa yang ia alami. Di sini kita akan dibawa pada suasana perang pada masa itu.
Selanjutnya saat pembunuhan yang dilakukan oleh Dr. Minor di Inggris, kita akan dibawa ke Inggris zaman Victoria. Bagaimana pengadilan menghadapi kejahatan karena gangguan jiwa di zaman tersebut.
Perkembangan ilmu kedokteran dan psikiatri saat itu belum begitu maju. Gangguan jiwa yang dialami Dr. Minor merupakan skizofrenia paranoid yang pada masa itu belum dikenal. Obat anti psikosis belum ditemukan. Maka pasien seperti Dr. Minor hanya ditempatkan di sebuah tempat khusus dengan pengawasan namun tanpa pengobatan.
Walau pun begitu, ketiadaan pengobatan jualah yang mungkin menyebabkan keterlibatan Dr. Minor dalam pembuatan kamus Oxford. Waham dan halusinasi yang ia miliki tidak menyurutkan semangat intelektualnya. Ia adalah orang yang haus ilmu pengetahuan dan mencintai bahasa. Ia rajin membaca. Begitu mendengar adanya pemintaan voluntir dalam pembuatan kamus Oxford ia dengan senang hati menawarkan diri. Dan dengan pola pikirnya yang unik dan kecerdasannya, ia membantu tim editor dengan cara yang berbeda dengan voluntir lain, dan inilah yang membuat dirinya lebih berarti.
Selain menyajikan sejarah, novel ini juga dipaparkan dengan cara yang menarik, dan tentunya menimbulkan empati pada sang tokoh. Bagus untuk dibaca para pencinta sejarah, bahasa, ilmu jiwa, maupun novel pada umumnya.
Copyright : 1998
Penerjemah : Bern Hidayat
Penerbit : PT Serambi Ilmu Semesta
Cetakan I : 2007
Novel ini menceritakan tentang sejarah pembuatan Oxford English Dictionary (OED). Kamus ini memerlukan 70 tahun untuk merampungkan 12 jilid edisi pertama. Dalam novel ini juga dipaparkan bagaimana perkembangan kamus pada masa itu yaitu abad 19 atau sekitar 1860-an. Cerita terpusat pada dua orang tokoh utama, yaitu sang editor Dr. James Murray dan seorang voluntir yang memiliki kontribusi besar dalam pembuatan kamus ini, Dr. W. C. Minor.
Saya cukup tersentuh dengan kehidupan Dr. Minor karena dia bukan seorang voluntir biasa. Dia adalah seorang dokter dari keluarga kaya berkebangsaan Amerika yang harus hidup dalam sebuah penjara rumah sakit jiwa di Inggris karena membunuh seseorang sebab kondisi jiwanya yang terganggu.
Diceritakan bagaimana Dr. Minor menghabiskan masa mudanya sebagai asisten dokter pada perang saudara Amerika pada masa itu yang diperkirakan merupakan pemicu gangguan jiwa yang ia alami. Di sini kita akan dibawa pada suasana perang pada masa itu.
Selanjutnya saat pembunuhan yang dilakukan oleh Dr. Minor di Inggris, kita akan dibawa ke Inggris zaman Victoria. Bagaimana pengadilan menghadapi kejahatan karena gangguan jiwa di zaman tersebut.
Perkembangan ilmu kedokteran dan psikiatri saat itu belum begitu maju. Gangguan jiwa yang dialami Dr. Minor merupakan skizofrenia paranoid yang pada masa itu belum dikenal. Obat anti psikosis belum ditemukan. Maka pasien seperti Dr. Minor hanya ditempatkan di sebuah tempat khusus dengan pengawasan namun tanpa pengobatan.
Walau pun begitu, ketiadaan pengobatan jualah yang mungkin menyebabkan keterlibatan Dr. Minor dalam pembuatan kamus Oxford. Waham dan halusinasi yang ia miliki tidak menyurutkan semangat intelektualnya. Ia adalah orang yang haus ilmu pengetahuan dan mencintai bahasa. Ia rajin membaca. Begitu mendengar adanya pemintaan voluntir dalam pembuatan kamus Oxford ia dengan senang hati menawarkan diri. Dan dengan pola pikirnya yang unik dan kecerdasannya, ia membantu tim editor dengan cara yang berbeda dengan voluntir lain, dan inilah yang membuat dirinya lebih berarti.
Selain menyajikan sejarah, novel ini juga dipaparkan dengan cara yang menarik, dan tentunya menimbulkan empati pada sang tokoh. Bagus untuk dibaca para pencinta sejarah, bahasa, ilmu jiwa, maupun novel pada umumnya.
0 Komentar