Sekarang adalah era informasi.Barang siapa yang tidak mengetahui informasi maka akan ketinggalan. Faktor yang mempercepat arus informasi adalah internet. Semua orang bisa mengakses internet dengan mudah.

Kemudahan mengakses internet pun membuat orang menjadi ketergantungan. Untuk memperoleh informasi tentang hal-hal sulit hingga hal remeh-temeh bisa melalui internet. Saya sendiri ketika ditanya dan tidak tahu jawabannya kadang sering berkata, "Tanya Om Google". Ya sekarang google jadi rujukan pada hampir semua masalah kehidupan.

Tapi apakah semua jawaban yang diberikan Google adalah benar?

Pada dasarnya Google hanya menampilkan daftar tulisan dari orang lain yang sesuai dengan kata kunci yang kita tulis. Dan apa yang tertulis di internet kebanyakannya adalah tidak bisa dipertanggungjawabkan. Semua orang bisa menulis apa saja, mengeluarkan pendapatnya di internet.

Jika yang kita tanyakan hanya seputar kegiatan sehari-hari seperti jalur Jakarta-Cilacap, kita masih bisa mempercayai hampir tulisan siapa pun. Namun ketika masuk ke pembahasan ilmiah, para dosen selalu mengingatkan untuk tidak mengambil sumber sembarangan seperti sebuah blog yang siapa pun bisa menulis. Walau pun diakui para blogger kadang juga ada yang memang mengambil rujukan langsung dari textbook, namun banyak juga yang hanya copas dari webside lain yang juga copas dari webside lainnya sehingga tidak tahu siapa penulis aslinya dan tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Bisa juga tulisan tersebut asli karya sang blogger. Dalam hal ini, untuk masalah sehari-hari kita bisa mengikuti atau meninggalkan informasi tersebut. Tapi kembali dalam pembahasan ilmiah (misalnya kedokteran), kita tidak bisa asal copas saja. Copas tanpa sumber melanggar hak cipta, copas dengan sumber, sumbernya belum bisa diterima. Jadi intinya sebatas pengetahuan saja.

Topik lain yang juga sering ditanyakan lewat internet adalah masalah hukum Islam. Jika bertanya pada situs yang memang diasuh oleh orang yang ahlinya, misalnya Ustadz, saya rasa sah-sah saja. Namun jika bertanya pada Google, saya anjurkan untuk melihat siapa yang menulis artikel dan dari mana sumbernya. Memang sih, lihatlah apa yang diucapkan dan jangan melihat siapa yang diucapkan, tapi dalam hal agama rujukan utama adalah Al Quran dan hadits (dan hanya orang-orang tertentu yang memiliki kapasitas untuk menafsirkannya).

Siapa pun bisa menulis di internet. Bahkan saya bisa mengatakan bahwa sesuatu hukumnya halal dengan mencantumkan dalil-dalil yang bisa mendukung saya. Lalu apakah serta merta apa yang saya tulis adalah benar. Semua orang boleh berpendapat, namun siapa saja yang boleh berijtihad dan menyebarkan buah pemikirannya, saya sendiri belum terlalu mengerti.

Kesimpulannya, Google tak selalu benar, usahakan tetap bertanya pada ahlinya.
google