Memelihara Kucing Penurut
Memelihara Kucing Penurut. Kali ini saya ingin menceritakan tentang seekor kucing yang berada di rumah kami. Kucing betina ini kami panggil Mehew. Kata adik saya karena Mehew tidak bisa mengeluarkan suara yang keras untuk mengeong. Suara yang keluar dari mulutnya Cuma "mehew, mehew"
Saya tidak ingat kapan bersisnya kucing ini mulai berada di rumah kami, paling tidak sudah lebih 8 tahun. Sebenarnya agak kurang cocok jika dikatakan kami memelihara kucing. Berbeda dengan orang kota yang biasanya rajin memberi makan, merawat, mengajari, dan memberi tempat khusus bagi kucing. Kami di desa cenderung membiarkannya. Mehew bebas datang dan pergi dari rumah sesuka hatinya.
Seperti kebiasaan di kampung, kami tidak biasa memberi makan kucing dengan sengaja. Biasanya kami hanya memberi sisa makanan kami. Berhubung kami biasa makan ikan, maka selalu ada tulang ikan untuk kucing. Namun jika kami kebetulan tidak makan ikan atau sedang berpuasa, maka kucing juga berpuasa dengan caranya sendiri.
Kadang saya merasa kasihan juga jika seharian kami tidak punya tulang ikan. Jika begitu sesekali kami akan memberinya nasi dan sedikit ikan. Meski begitu, Mehew bukan kucing yang manja. Ia bisa berburu makanannya sendiri yaitu tikus.
Kelebihan Mehew dibanding kucing lainnya adalah ia tidak suka mencuri. Di rumah saya tidak ada meja makan. Masakan selalu dihilangkan di atas tikar yang di gelar di atas lantai sebelum makan. Meskipun tidak ada yang menunggu, Mehew tidak akan menyentuh makanan yang ada di piring. Ia hanya akan memakan makanan yang memang diperuntukkan untuk dia. Saat haus, ia minum air di baskom kecil di kamar mandi.
Untuk hajat sehari-hari, kami juga tidak pernah melatih Mehew. Meski begitu, tidak sekali pun ia pipis atau BAB di rumah. Jika berburu tikus, tikus tersebut akan dimakannya di luar rumah.
Yang membuat kami agak prihatin adalah, beberapa generasi keteurunan Mehew tidak ada yang bertahan lama. Biasanya ia hanya melahirkan seekor anak kucing. Dan setelah beberapa hari atau minggu kami menemukan anaknya mati atau hilang tanpa jejak. Hal ini terus berlangsung dalam 8 tahun ini.
Sekarang Mehew memiliki dua ekor anak kembar. Anak-anaknya ini sedang dalam masa pertumbuhan dan sering bermain. Pada waktu makan, biasanya mereka mengikuti Mehew. Karena induk mereka tidak suka mencuri, mereka pun tidak nakal saat makan. Untuk urusan ke belakang, ibu saya pernah mendapati kotorannya di samping lubang WC. Mungkin dia tidak bisa melakukan posisi yg benar, setidaknya dia tahu tempat membuang kotoran.
Kami berharap si kembar bisa berumur panjang. Setidaknya mereka tidak akan jadi kucing kesepian saat induknya sedang pergi. Mereka sering menghabiskan waktu bermain sepanjang hari. Berhubung belum menemukan nama yang cocok, kami kadang memanggil mereka Ibnu Mehew atau Mehew Junior.
0 Komentar