Bermain MMORPG Runescape. Setelah membaca Yureka, saya memutuskan untuk mulai bermain sebuah MMORPG. Dan karena waktu itu saya belum menemukan Lost Saga. Akhirnya saya memainkan Runescape berdasarkan rekomendasi yang saya peroleh dari internet.

Karena ini adalah pertama kalinya saya main MMORPG, tentu saya mendapatkan banyak hal baru. Walau pun berbeda, saya kadang tetap membayangkan suasana dalam manga Yureka.

Untuk awal memainkan runescape sangat mudah. Cukup kunjungi runescape.com. Klik free to play dan daftar bagi yang belum punya akun. Bisa menggunakan email maupun akun facebook. Saya sendiri lebih suka menggunakan email sebagai free to play. Tidak perlu download, bisa mengunakan notebook dan koneksi internet tak harus terlalu bagus.

Seperti halnya game lainnya, hal pertama yang dilakukan adalah memilih avatar. Saya bukan tipe crossdressing seperti 1/2 prince, maka saya tetap memilih perempuan dengan pakaian yang saya usahakan sesopan mungkin. Bahkan sempat terpikir untuk menambahkan jilbab jika ada pilihannya.

Untuk profesi, saya memilih adventurer karena saya tidak terlalu mengerti pilihan yang lainnya. Selain itu, petualang bisa menjadi apa saja.

Saya bermain secara ototidak. Atau cukup mengikuti petunjuk pada tutorial di bagian awal game. Bahasa Inggris bukanlah penghalang buat saya.

Kesulitan pertama yang saya alami adalah tidak biasa membaca peta. Di bagian awal saya cukup mengikuti panah yang ada di peta. Berikutnya petunjuk hanya akan menyebutkan nama lokasi. Walau pun sebelumnya saya sudah pernah kesana, saya bukan orang yang biasa menghapal jalan. Itulah pertama kalinya saya berkomunikasi dengan pemain lain. Yaitu bertanya "Where is graveyard?". Dan parahnya, jawaban yang saya terima adalah "south". Setelah susah payah mengingat South adalah selatan. Saya masih kebingungan mencari selatan di sebelah mana. Di sinilah pertama kalinya saya belajar membaca peta dengan lebih serius.

Sebenarnya dalam runescape juga ada fitur teleport. Tapi keahlian tersebut memerlukan skill magic dan harus dipelajari. Dan karena menggunakan rune, maka boleh dibilang juga menggunakan biaya. Selain itu, teleport hanya bisa digunakan antar kota. Jika di dalam kota, harus jalan kaki atau berlari. Saya pun mau tidak mau menghapal jalan-jalan di dalam kota sebelum akhirnya pergi ke kota lain.

Berikutnya, saya mulai mempelajari beberapa skill yang berbeda seperti attack, strength, defence, dan magic dan meningkatkan level saya. Ini adalah skill yang penting dalam pertempuran. Saya meningkatkannya secara tidak langsung sambil mengerjakan tasks/tugas. Karena pada dasarnya saya adalah seorang yang cinta damai, saya hampir selalu menghindari pertempuran. Saya tidak akan bertarung jika tidak terpaksa, apalagi menyerang goblin yang hanya berkeliaran.

Disamping itu, saya juga senang mempelajari skill lain seperti memancing, memasak, menambang, pandai besi, menebang pohon, membuat api, kerajinan tangan, dan Sebenarnya ada lebih banyak skill yang dipelajari jika menjadi member yang bermain dengan membayar. Namun saya cukup puas sebagain free player.

Selain task juga ada yang namanya quest. Quest lebih kompleks dari pada task dan cenderung memerlukan lebih banyak skill. Tapi inilah yang menjadi kesenangan saya. Saya lebih senang mengerjakan task atau quest dari pada meningkatkan level bertarung saya. Walau pun pada kenyataannya task dan quest yang sulit memerlukan level yang tinggi.

Seorang pemain dapat menggunakan skillnya untuk memperoleh suatu barang kemudian ia bisa menjualnya untuk memperoleh uang. Semua barang dapat dijual di general shop, namun harganya cenderung murah. Bisa juga melakukan trade dengan pemain lain. Jika pandai menawar akan memperoleh harga yang bagus. Perdagangan terbesar terjadi di Grand Exchange dimana para pemain yang ingin menjual dan membeli barang berkumpul. Harga fluktuatif tergantung penawaran dan permintaan. Di sini saya belajar cara berdagang yang baik.

Jika melihat cara saya bermain, mungkin saya termasuk solo player. Mungkin karena karakter saya yang kurang pandai bersosialisasi. Saya jarang berbicara dengan pemain lain kecuali menanyakan suatu alamat atau membicarakan level saat sedang berlatih skill di tempat yang sama.

Akhirnya ada seorang pemain lain yang mengajak saya berteman dan menjadi teman saya. Tapi kami cuma sempat bertemu beberapa kali karena setelah itu waktu online kami tidak pernah sama. Saya tidak sedikit pun mencoba mencari tahu tentang kehidupan nyata teman saya tersebut selain nama panggilannya.

Selain teman, ada juga kelompok orang yang bekerja sama dalam sebuah clan. Ada banyak clan dalam Runescape namun saya belum pernah ikut satu pun. Sebenarnya saya pernah diajak untuk masuk ke dalam clan beberapa kali, namun semuanya saya tolak. Mungkin saya tidak pandai hidup berkelompok.

Yang menjadi favorit sebagian para player dalam MMORPG mungkin adalah dungeon. Ada beberapa dungeon yang bisa dijelajahi di sini. Berhubung bukan kegemaran saya, saya cuma pernah kesana tiga kali.
Bermain MMORPG Runescape

Runescape adalah permainan yang aman di mana seorang pemain tidak bisa menyerang pemain lain sembarangan. Jika seorang pemain ingin duel dengan pemain lain, ada sebuah tempat yang disebut duel arena. Di sana seorang pemain bisa menantang pemain lainnya. Ada dua tipe tantangan, pertama bersahabat yang kedua dengan taruhan dimana pemain yang menang boleh mengambil beberapa item milik pemain yang kalah.

Meski begitu ada sebuah tempat di mana hukum rimba berlaku, yaitu Wilderness. Di sana seorang pemain bebas menyerang pemain lainnya. Teleportasi tidak berfungsi di sana. Seseorang yang mati di Wilderness maka barang bawaannya akan berjatuhan dan bisa diambil oleh siapa saja. Sampai saat ini saya belum pernah masuk ke sana. Hanya sedikit berjalan di perbatasannya.