Meningkatkan Kualitas Air, Mencerdaskan Bangsa
Saat ini saya tinggal di sebuah pondok pesantren di luar Pulau Jawa. Sejak saya masih seorang siswa sampai sekarang menjadi tenaga pengajar, kelangkaan air adalah masalah yang belum terselesaikan.
Sebagai sumber kebutuhan air, kami menggunakan sekitar tiga buah sumur bor. Air tersebut digunakan untuk keperluan MCK dan juga memasak. Jumlah siswa yang melebihi seribu orang menyebabkan kebutuhan air minum juga banyak. Seluruh siswa mengambil air untuk minum dari dapur.
Selama ini petugas memasak tidak menyediakan air yang direbus untuk kebutuhan minum siswa. Hanya ada keran khusus untuk mengambil air minum yang sebenarnya berasal langsung dari air sumur bor. Air yang direbus hanya ada dalam sebuah panci besar sebagai persediaan air panas.
Untuk mengatasi hal tersebut, sempat dijalankan dengan cara meminta petugas dapur memasak semua air minum yang akan diberikan kepada siswa. Namun karena banyaknya jumlah air yang harus direbus dan ditampung, cara tersebut tidak efektif. Apalagi kadang siswa mengambil air minum sembarangan sehingga mengotori air yang berada dalam gentong.
Suatu hari pernah dilakukan pemeriksaan kualitas air oleh petugas kesehatan dan hasilnya tidak menyenangkan. Meski begitu, saat ini kami tidak bisa mengganti sumber air minum kami. Dan membeli air minum kemasan seperti yang dilakukan beberapa siswa bukanlah pilihan yang bijak karena banyaknya biaya yang harus dikeluarkan.
Jalan yang bisa dilakukan adalah dengan meningkatkan kualitas air yang ada. Bukan hanya bagaimana supaya warnanya terlihat jernih, tapi juga kualitas yang dikandungnya. Mungkin dengan memasang sejenis filter air / water purifier yang bisa menyaring kotoran serta menetralkan kandungan air Sehingga air tersebut sudah bisa langsung diminum.
Dengan meningkatkan kualitas air minum, maka kesehatan siswa akan meningkat. Dengan ini akan dapat dihasilkan para penerus bangsa yang sehat dan cerdas.
0 Komentar