طرقت الباب حتى كلّ متني # فلما كلّ متني كلّمتني


Pagi ini, saat bangun tidur, entah kenapa kalimat ini yang muncul dalam fikiran saya. Sebuah bait yang pernah diajarkan oleh salah seorang guru Bahasa Arab.

Sebagaimana Bahasa Indonesia, Bahasa Arab juga memiliki berbagai jenid sastra. Malah mungkin lebih kompleks, contoh di atas adalah salah satunya.

Kalimat di atas adalah contoh qasidah atau bait yang terdiri dari kata yang sama bunyinya namun beda artinya. Karena penasaran, saya pun iseng mencari lebih lanjut di internet dan mendapatkan sambungannya.

طَرَقْتُ البَابَ حَتَّى كَلَّ مَتْنِي # فَلَمَّا كَلَّ مَتْنِي كَلّّمَتْنِي
فَقَالَتْ يَا اِسْمَاعِيْلُ صَبْرًا # فَقُلْتُ يَا اِسْمَا عِيْلُ صَبْرِي

Saya menemukannya tanpa harakat, namun kira-kira seperti itulah bacaannya. Baris pertama sudah sering saya dengar, sedangkan baris kedua berdasarkan kemampuan Bahasa Arab saya.

Lalu apa arti kalimat tersebut?

Aku mengetuk pintu sampai capek tanganku # Maka ketika capek tanganku dia bicara padaku.
Maka dia berkata, Hai Ismail, bersabarlah # Maka aku berkata, Hai Isma, telah habis kesabaranku.


Ada dua buah frase yang mirip bunyinya namun beda tulisan arti dan maknanya.

Pertama kata كل متني (capek tanganku) dengan kata كلمتني (dia bicara padaku).
Kedua يا اسماعيل (Hai Ismail) dengan kata يا اسما عيل (Hai Isma, telah habis).

Selain bait di atas ada juga bait yang cukup terkenal yang menggambarkan kompleknya Bahasa Arab.

من من من من الله من منه منا

Ada yang bisa memberi harakat?