Belajar Memasak
Sudah berapa tahun ya saya tidak memasak? Waduh, ini cewek apa perempuan? he he
Lima tahun ngekos di Jakarta, saya hanya pernah memasak beberapa kali. Itu pun cuma bantu-bantu teman. Selama 3 tahun pertama, nasi biasa masak pakai rice cooker. Lauknya beli di warung. Dua tahun berikutnya nasi pun beli di warung. Jadi makanan sehari-hari berasal dari warteg. Bisanya cuma masak mie. Itu pun cuma diseduh dengan air panas. Sungguh mengenaskan sekali untuk seorang wanita.
Jadi, apakah saya tidak pernah turun ke dapur sama sekali. Jawabannya tidak juga. Jauh beberapa tahun silam, saat masih Tsanawiyah, saya biasa memasak nasi di tungku yang pakai kayu maupun pakai kompor minyak. Saya bisa memasak nasi secara langsung mau pun pakai dandang. Untuk lauknya, saya biasa membersihkan ikan, menyiapkan bumbunya dan menggoreng atau pun membakarnya. Untuk sayur, saya hanya bantu memotong saja, biasanya mama yang memasaknya. Tapi itu dulu, sekitar 9 tahun yang lalu.
Sekarang saya ingin belajar lagi. Kemarin janjian masak bareng dengan teman. Ujung-ujungnya dia yang masak sendiri dan saya cuma ikut makan. Hari ini saya bertekad harus memasak sendiri bagaimana pun hasilnya. Toh, yang makan saya sendiri.
Saya membeli bahan-bahannya di warung. terdiri dari kangkung, cabe merah, bawang merah, tempe, minyak goreng, asam jawa, dan garam. Rencananya mau masak tumis kangkung. Sederhana memang. Tapi saya sendiri belum yakin bagaimana hasilnya nanti.
Saya pun mulai meomotong bahan-bahan tersebut sesuai selera saya. Menurut teman saya, cabe merah yang saya beli biasanya untuk sambal, bukan cabe sayur, makanya lebih keras. Biasa, orang Padang suka makan sambal. Tapi saya tidak mau membuat sambal. Abaikan saja, potong secukupnya. Bawang merah kupas beberapa siung. Tempe rencananya cuma digoreng biasa.
Setelah dipotong lalu dicuci. Dan mulailah memasak. Inilah versi saya.
Masukkan minyak goreng secukupnya, kemudian masukkan bawang merah aduk. Berikutnya masukkan cabe merah, aduk lagi. Terakhir masukkan kangkung. Masak hingga layu. Terakhir tambahkan air ayam jawa dan garam. Setelah semua menyatu dan kangkungnya layu, angkat.
Untuk tempe, celupkan pada air yang sudah diberi asam jawa dan garam, Kemudian goreng. Jadi bagaimana hasilnya.
Menurut temanku, tumis kangkungku tidak ada rasanya, hiks. Maka dia menambahkan lagi air asam jawa, garam, dan ajinomoto. Rasanya pun menjadi lebih baik Memang saya masih harus belajar.
Dan siangnya saya makan dengan masakan saya sendiri. Walau pun hampir tidak ada rasanya. Walau pun akhirnya dibantu teman juga. Saya senang sudah berusaha. Nanti belajar lagi dengan menu yang berbeda.
Lima tahun ngekos di Jakarta, saya hanya pernah memasak beberapa kali. Itu pun cuma bantu-bantu teman. Selama 3 tahun pertama, nasi biasa masak pakai rice cooker. Lauknya beli di warung. Dua tahun berikutnya nasi pun beli di warung. Jadi makanan sehari-hari berasal dari warteg. Bisanya cuma masak mie. Itu pun cuma diseduh dengan air panas. Sungguh mengenaskan sekali untuk seorang wanita.
Jadi, apakah saya tidak pernah turun ke dapur sama sekali. Jawabannya tidak juga. Jauh beberapa tahun silam, saat masih Tsanawiyah, saya biasa memasak nasi di tungku yang pakai kayu maupun pakai kompor minyak. Saya bisa memasak nasi secara langsung mau pun pakai dandang. Untuk lauknya, saya biasa membersihkan ikan, menyiapkan bumbunya dan menggoreng atau pun membakarnya. Untuk sayur, saya hanya bantu memotong saja, biasanya mama yang memasaknya. Tapi itu dulu, sekitar 9 tahun yang lalu.
Sekarang saya ingin belajar lagi. Kemarin janjian masak bareng dengan teman. Ujung-ujungnya dia yang masak sendiri dan saya cuma ikut makan. Hari ini saya bertekad harus memasak sendiri bagaimana pun hasilnya. Toh, yang makan saya sendiri.
Saya membeli bahan-bahannya di warung. terdiri dari kangkung, cabe merah, bawang merah, tempe, minyak goreng, asam jawa, dan garam. Rencananya mau masak tumis kangkung. Sederhana memang. Tapi saya sendiri belum yakin bagaimana hasilnya nanti.
Saya pun mulai meomotong bahan-bahan tersebut sesuai selera saya. Menurut teman saya, cabe merah yang saya beli biasanya untuk sambal, bukan cabe sayur, makanya lebih keras. Biasa, orang Padang suka makan sambal. Tapi saya tidak mau membuat sambal. Abaikan saja, potong secukupnya. Bawang merah kupas beberapa siung. Tempe rencananya cuma digoreng biasa.
Setelah dipotong lalu dicuci. Dan mulailah memasak. Inilah versi saya.
Masukkan minyak goreng secukupnya, kemudian masukkan bawang merah aduk. Berikutnya masukkan cabe merah, aduk lagi. Terakhir masukkan kangkung. Masak hingga layu. Terakhir tambahkan air ayam jawa dan garam. Setelah semua menyatu dan kangkungnya layu, angkat.
Untuk tempe, celupkan pada air yang sudah diberi asam jawa dan garam, Kemudian goreng. Jadi bagaimana hasilnya.
Menurut temanku, tumis kangkungku tidak ada rasanya, hiks. Maka dia menambahkan lagi air asam jawa, garam, dan ajinomoto. Rasanya pun menjadi lebih baik Memang saya masih harus belajar.
Dan siangnya saya makan dengan masakan saya sendiri. Walau pun hampir tidak ada rasanya. Walau pun akhirnya dibantu teman juga. Saya senang sudah berusaha. Nanti belajar lagi dengan menu yang berbeda.
0 Komentar