Jangan Percaya "Kerja Online"
Ini adalah Kerja Online bukan bisnis online
Pernahkah kamu menemui iklan berbunyi seperti itu? Ditambah dengan bumbu-bumbu sebagai berikut:
-Dapat dilakukan di mana saja, yang penting ada koneksi internet
- Kerja 30 menit sampai 2 jam sehari
- Gaji minimal $10 sehari
- Gaji langsung ditransfer ke rekening setiap hari.
- dan bumbu-bumbu lainnya
Jangan percaya! Ini adalah money game. Mengapa saya berani mengatakan begitu? Karena saya adalah salah satu korbannya.
Bermula dari sebuah iklan di situs iklan terpercaya saya pun digiring pada sebuah blog. Saya pun tertarik dan mendaftar. Saat itu juga saya mendapatkan email balasan. Rupanya agar bisa kerja online saya harus transfer sejumlah dana sebesar 115.000 untuk memperoleh hak legal melakukan kerja online. Panduan dalam bahasa Indonesia Tidak ada unsur paksaan sama sekali, tapi iming-iming pasti ada. Bahkan garansi uang kembali jika selama satu tahun telah mengerjakan semua petunjuk dengan sungguh-sungguh namun tidak mendapatkan apa-apa. Karena saya memang ingin menghasilkan uang dari internet, saya pun transfer ke rekening yang telah ditentukan.
Dan apakah yang saya dapatkan? Sebuah panduan untuk melakukan hal yang sama yang dilakukan oleh orang yang mengajak saya. Saya diajarkan membuat email dengan autoresponder (setidaknya saya dapat ilmu), dan membuat blog seperti blog yang telah menggiring saya, copy paste tidak masalah. Kemudian memasang iklan agar orang tertarik untuk mengikuti kerja online.
Saya pun mengikuti semua petunjuk yang ada karena saya ingin memperoleh penghasilan, minimal uang saya kembali. Lalu berhasilkah saya? Jawabannya adalah Tidak.
Mengapa begitu? Mungkin karena marketing saya atau cara beriklan saya yang belum benar, tidak seorang pun yang tertarik. Sempat ada yang sms namun tidak ada yang transfer.
Saya pun berpikir. Kerja online di sini sama saja dengan bisnis online yang lain. Dimana kita harus berhasil untuk mengajak orang lain agar memperoleh penghasilan. Lalu bagaimana dengan orang-orang yang gagal (seperti saya contohnya)?
Mereka adalah korban dari sistem ini. Dan saya yakin, tidak hanya saya. Ada banyak orang yang mengalami hal serupa. Mereka yang telah mengeluarkan uang namun tidak memperoleh apa-apa karena tidak memperoleh downline. Dalam kata lain dia sendiri adalah downline terbawah. Dan kelompok ini adalah kelompok mayoritas.
Saya putuskan untuk berhenti dari bisnis yang satu ini. Saya hapus iklan yang saya pasang. saya nonaktifkan blog yang saya buat. Dalam hati saya bersyukur, tidak ada satu pun orang yang menjadi korban saya, walau saya adalah korban dari orang lain.
Sebenarnya dulu saya juga pernah mendaftar sejenis money machine dan ujung-ujungnya sama saja. Rupanya saya harus jatuh 2x supaya sadar. Semula saya pikir cukup mengikhlaskannya dan menjadikan bahan pembelajaran untuk diri sendiri. Namun apa salahnya berbagi dengan orang lain. Semoga pembaca bisa belajar dari kesalahan saya.
0 Komentar