Begitu membaca judul, mungkin yang ikut MLM langsung mengacungkan jempol, sedangkan yang menentang MLM langsung mencibir. Ho ho "Don't just the book from the cover". Jangan menilai artikel dari judulnya saja. Baca dulu artikel ini hingga selesai, kemudian baru tinggalkan komentar.

Sebelum membahas MLM lebih jauh, saya ingin mengungkapkan perbedaan affiliasi dengan MLM berdasarkan artikel yang pernah saya baca.

Affiliate marketing adalah jenis bisnis yang apabila seseorang/ member (affiliate Marketer) menjual barang/ jasa dari merchant (pemilik produk/ jasa) maka member tersebut akan dibayar dan mendapatkan komisi, sedangkan MLM atau pemasaran berjenjang (bertingkat) merupakan system penjualan secara langsung (direct selling), biasanya perusahaan memanfaatkan konsumen/ membernya untuk menyalurkan produk mereka dan konsumen tersebut mendapatkan bonus. Lalu dimana bedanya?

  1. Bisnis Affilite (Reseller)
    Biasanya bisnis ini terputus, tidak ada system kaki/ bertingkat, jadi barang siapa yang menjual produk atau jasa maka dia hanya menikmatinya sendiri sedangkan orang yang merekrut sebelumnya tidak mendapatkan komisi jadi yang hanya dapat adalah pemilik produk dan sama penjual tadi.
    Contoh : Misalkan si (A) menjual ke (B) kemudian menjual ke (C) maka si (A) tidak dapat apa-apa.

  2. Multi Level Marketing (MLM)
    Kalau bisnis ini kebalikan dari affiliate, pada MLM biasanya penjualan melalui jaringan baik secara langsung maupun tidak, jadi apabila member tersebut menjual barang/ jasa ke konsumen lain maka member yang sebelumnya merekrut dia atau diatas member pada satu jaringan akan mendapatkan bayaran beserta bonusnya.
    Contoh: Misalkan si (A) menjual ke (B) kemudian menjual lagi ke (C) maka si (A) mendapatkan komisi.
Dengan adanya sistem yang seperti ini, maka seseorang akan semakin giat menjual produk, sebab semakin banyak produk terjual, semakin banyak komisi yang didapatkan. Perusahaan semakin untung, member pun menjadi untung. Menurut saya ini sah-sah saja. Namanya juga usaha, tentulah mencari untung.

Dari Abu Mas’ud Al Anshori, Nabi Saw bersabda: Man dalla ’ala khairin falahu mitslu ajri faa’ilihi. “Barangsiapa memberi petunjuk kepada kebaikan pada orang lain, maka dia mendapat pahala sebagaimana pahala orang yang melakukannya.” (HR. Muslim).

Dalam hal ini, barang siapa mengajak membeli produk, dia juga dapat komisi. Tidak salah dong.

Tapi kenapa ya banyak yang tidak suka atau memandang rendah terhadap MLM?

Mari kita masuk pada pembahasan selanjutnya.

MLM pada dasarnya adalah menjual produk. Selama produk tersebut laku, maka para member akan memperoleh profit. Namun jika barangnya tidak laku, maka tidak ada profit. Namanya juga pedagang, di mana-mana seperti itu.

Apa yang terjadi pada member yang tidak bisa menjual barang atau tidak berhasil memperoleh member baru? Sebenarnya, selama produk yang dijual itu bagus, tidak akan ada masalah. Artinya, toh ia masih bisa menikmati produk tersebut dan tidak mengalami kerugian.

Masalahnya adalah kebanyakan MLM (saya tidak mengatakan semua lho) membebankan harga yang tinggi terhadap produk yang ia jual. Artinya harga yang dibayar tidak sebanding dengan produk yang diterima alias rugi. Untuk memperoleh untung, mau tidak mau seorang member harus bisa menjual barang dan memperoleh member baru. Di sini pun hukum pasar berlaku semakin banyak yang menjadi penjual maka pembeli pun akan berkurang atau habis. Dengan kata lain, tak ada lagi yang mau membeli produk atau tidak berhasil merekrut member baru.

Pada titik ini ada seseorang yang dirugikan dalam hal ini member terbawah atau yang lebih sering disebut downline terbawah. Artinya selama ini para upline memperoleh untung dari pengorbanan para downline. Dan downline yang seperti ini tidak sedikit jumlahnya. Jika pada suatu MLM sebenarnya yang terjadi adalah proses seperti ini, dimana untung hanya diperoleh dari upeti downline kepada upline, sedangkan produk hanya sebatas pemanis saja alias tidak ada manfaatnya, maka ini disebut dengan Money Game. Secara terang-terangan, saya menentang MLM yang seperti ini.

MLM ini tidak patut untuk diikuti dan saya pun memandang rendah terhadapnya. Ini namanya bukan lagi "dalla 'ala khairin" tapi sudah menjadi "dalla 'ala syarrin" yaitu memberi petunjuk kepada keburukan. Maka mereka tidak pantas memperoleh keuntungan.

Sumber:
http://bisnis-online-internet.blogspot.com/2009/02/perbedaan-bisnis-affiliate-reseller.html
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgW_sYMEN-Mvdf9OS9fNzriI8hlEi8ke8PnBHendfWYVxMeFfXjTu_zIeUAjLhW5rjBJOhsmExmAGFKIiHhiD9YeTPHU4J8sVLZFfaUfEOe212iQinhchSXqr5l7IEVUODSn6p7DOAwiD8/s320/mlm-pyramid.jpg