Masih kemarin siang, saya memakai masker. Lebih tepatnya dipakaikan oleh Taci. Kebetulan udara terasa panas, jadinya kulit terasa dingin saat mengenakan masker. Kalau boleh jujur, ini adalah pertama kalinya saya memakai masker. Maksudnya masker yang menurut orang namanya masker dan memenuhi syarat cara memakai masker yang benar seperti tidak boleh banyak bicara.

Memangnya saya pernah memakai masker palsu? Tidak juga sih. Di Kalimantan ada kebudayaan mengenakan bedak dingin. Bedak dingin terbuat dari tepung beras, kadang dicampur dengan bengkoang maupun limpasu. Cara memakainya pertama dicampur dengan air hingga agak kental. Kemudian dioleskan ke wajah, sama seperti masker. Pemakaiannya tergantung masig-masing orang. Ada yang cukup tebal seperti masker biasanya, ada juga yang tipis-tipis saja.

Nah, perbedaan mencoloknya adalah tidak ada aturan tidak boleh banyak bicara. Semua berlangsung biasa saja. Lama pemakaiannya pun terserah. Bisa sampai berjam-jam. Bahkan ada yang dengan pedenya mengenakan bedak dingin ke pasar. Lebih banyak lagi yang sengaja untuk mengenakan bedak dingin ke sawah. Jadi itu masker atau bukan? Entahlah.