Pengalaman Mengajar Hari Pertama. Setelah ditanya apa yang saya bisa dan saya sanggupi dengan apa pun boleh. Sekarang saya mendapat tugas mengajar Tajwid di kelas 2 SMP. Sebenarnya saya sempat ragu dengan kemampuan saya sendiri. Sebenarnya mempelajari Tadwid tidaklah sulit. Menghapalkan hukum-hukumnya bukan masalah bagi saya. Hanya saja sampai sekarang saya belum memperoleh pernyataan lulus tahsin dari seseorang yang memiliki kompetensi. Walaupun tentu saja saya selalu berusaha mempraktekkan sebaik mungkin ilmu Tajwid yang saya kuasai.

Tapi menolak kesempatan bukanlah pilihan saya saat ini. Dengan modal Bismillah, saya terima tugas tersebut. Tapi tentu saja saya harus belajar dulu sebelum mengajar. Dan setelah saya coba membaca buku yang diberikan pada saya, ternyata ada beberapa kata yang saya agak kesulitan membaca karena pelajaran Tajwid yang saya ajarkan dalam Bahasa Arab.

Setelah mengoreksi bacaan saya sendiri dengan Ustadz Hamdan, kepala SMP Darul Hijrah Puteri yang menugaskan saya, saya pun siap untuk mulai mengajar.

Saya hanya mengajar Tajwid hanya 1 jam pelajaran perminggu untuk kelas 2 SMP. Berhubung kelas 2 SMP ada 7 kelas, totalnya jadi 7 jam pelajaran perminggu.

Meskipun saya sudah menyiapkan diri untuk memulai pelajaran, pada dasarnya santriwati sangat pandai merayu. Saat melihat guru baru, yang mereka inginkan pada pertemuan pertama hanyalah perkenalan. Dan karena saya juga agak mudah dirayu jadilah satu jam pelajaran berlalu hanya dengan percakapan.

Tapi ternyata setiap kelas tidak sama. Kelas berikutnya, saat saya terlambat masuk karena bel yang tidak jelas terdengar, saya putuskan untuk langsung mengajar. Akhirnya dari 7 kelas, saya sudah masuk di 5 kelas. 3 kelas diisi dengan perkenalan, 2 kelas langsung belajar. Bukannya ingin membeda-bedakan siswa, saya hanya mencoba menyesuaikan keadaan.

Pengalaman Mengajar Hari Pertama

Walau pun mungkin ini pertama kalinya saya mengajar secara resmi. Tapi ini bukanlah pertama kalinya saya berdiri di depan kelas untuk mengajar. Sebagai lulusan Pondok Pesantren Darul Hijrah Puteri yang mengajarkan tarbiyah, saya pernah belajar cara mengajar yang benar. Sebelum lulus pun, kami harus mengikuti ujian mengajar dan nilai saya tidak buruk.