Seseorang yang baru lulus dan mulai bekerja, biasanya gajinya di bawah satu juta. Seseorang yang sudah senior dan banyak keahliannya, penghasilannya ada yang bahkan sulit disebut dengan angka. Semua orang punya rezeki masing-masing. Dan cara menghabiskannya pun bermacam-macam. Kesamaan mereka adalah sama-sama membelanjakan pendapatannya tersebut.

Ketika seseorang punya pendapatan satu juta, ia bisa dengan mudah menghabiskannya. Ketika dua juta, ia juga bisa menghabiskannya. Ketika lima bahkan puluhan juta, ia juga bisa menghabiskannya dengan mudah dalam waktu satu bulan atau kurang. Mungkin boleh dibilang uang tersebut masih kurang.

Seorang anak yang polos pernah berkata, "Wah jika saya mempunyai gaji puluhan juta, berapa banyak permen yang bisa saya peroleh, tentu uangnya tidak akan pernah habis". Ya, untuk anak yang begitu polos, mungkin dia membandingkan uang dengan permen. Tapi kenyataannya orang dewasa berpikir lebih kompleks. Meskipun akhirnya juga beli permen, mungkin harganya yang ratusan ribu perbijinya.

Belanja, Banyak Tapi Murah Atau Satu Berkualitas

Ambillah contoh membeli sebuah baju. Seseorang dengan penghasilan 500.000 rupiah perbulan, mungkin akan memilih baju dengan harga di bawah seratus ribu per potong nya. Kalau ada bahkan di bawah 50.000. Berbeda dengan seseorang dengan penghasilan 5.000.000 rupiah perbulan. Membeli baju seharga ratusan ribu mungkin bukan masalah. Apalagi yang memiliki penghasilan puluhan juta per bulan. Harga bukan masalah, yang penting merk dan kualitas.

Intinya, meskipun nilai pendapatan berbeda, orang-orang di atas tetap menghabiskan uang meraka untuk membeli baju dengan nilai persentasi yang mungkin sama terhadap jumlah pendapatan mereka. Tapi ini bukanlah masalah, setidaknya mengeluaran masih sesuai dengan pendapatan.

Meski begitu diantara orang-orang yang jumlah pendapatannya sama, ada juga perbedaan dalam berbelanja. Ada yang berpatokan biar murah asal banyak, ada juga yang berpatokan biar satu asal berkualitas.

Dengan uang dua ratus ribu rupiah, seorang A bisa membeli 3 buah kemeja. A bulanlah orang yang berpatokan dengan merk. Yang penting kemeja tersebut kulitasnya ia rasa bagus, modelnya ia suka, harganya sesuai selera, dan ia bisa memperoleh beberapa kemeja baru yang bisa ia gunakan secara bergantian.

Berbeda dengan B, uang dua ratus ribu ia habiskan hanya untuk membeli sebuah kemeja. Kemeja yang ia pilih kualitasnya memang bagus, modelnya terbatas, dan dia memang suka kemeja tersebut. Biar lebih mahal dari kemeja si A, harganya memang pantas dan sesuai. Ada kepuasan mengenakan kemeja tersebut, meskipun ia hanya memiliki satu. Ia masih bisa bergantian menggunakannya dengan kemeja yang sudah ia miliki sebelumnya.

Selain pakaian, cara makan pun berbeda. Jika A cukup makan sepiring 10.000 rupiah. Mungkin B makan sepiring 20.000 rupiah. Belum lagi jika ditambah keinginan-keinginan untuk membeli alat elektronik dan lainnya, ada ukuran yang mungkin berbeda di sana.

Sekali lagi, hal ini sah-sah saja, semua orang punya cara dan selera masing-masing. Asalkan peribahasa yang kita pelajari waktu SD jangan dilanggar, yaitu Besar pasak dari pada tiang. Nah, Anda termasuk yang mana?