Masa depan adalah sesuatu yang belum ku ketahui, di sanalah kugantungkan harapanku. Dengan berbekal keyakinan di dada, aku akan melompat setinggi-tingginya.

Sebelum melanjutkan apa yang ingin saya ungkapkan, silakan simak dua cerita di bawah ini.

Cerita 1.

Suatu hari saya kehilangan kunci sepeda motor saya. Saya baru menyadarinya pada hari ketiga saya tidak memakai sepeda motor tersebut. Saya dan teman saya mencari kunci tersebut di seluruh sudut kamar kami yang sempit. Saya yakin kunci tersebut ada di kamar karena sepeda motornya ada di depan kamar. Tidak mungkin rasanya kunci tersebut hilang di tempat lain jika sepeda motornya ada di tempat. Meski begitu kami tidak menemukan kunci tersebut. Meskipun saya yakin kunci tersebut tidak mungkin kemana-mana. Saya tidak tahu kapan kunci tersebut akan ditemukan. Akhirnya saya mengambil kunci serep yang ada di rumah orang tua saya. Dan kami berhenti mencari kunci tersebut setelah satu minggu.

Dua bulan kemudian, saat saya dan teman saya asik ngobrol di kamar, salah satu tasnya yang bergantung jatuh. Dan kami pun menemukan kunci sepeda motor saya di dalamnya. Kami mungkin saat itu sudah tidak mencari kunci tersebut. Tapi jauh dalam lubuk hati saya bahwa kunci tersebut ada di kamar tidak pernah pudar. Dan rupanya doa ibu saya supaya kunci tersebut ditemukan telah terkabul.

Cerita 2

Blackberry salah seorang teman saya terkunci karena keisengan dirinya sendiri. Dia sudah berusaha sedemikian rupa namun tetap gagal. Salah satu temannya yang tidak kalah kompeten berusaha membantunya. Namun tetap belum berhasil. Ketika Blackberry tersebut sampai ke tangan saya, rasa penasaran pun membuat saya mencoba memperbaikinya. Pada saat itu saya juga tidak punya ide sama sekali bagaimana membenarkannya. Apalagi saya tidak pernah memiliki Blackberry. Meski begitu, saya yakin di dalam hati, pasti ada cara untuk memperbaikinya. Setelah browsing di google dan otak-atik BB tersebut, akhirnya saya berhasil memperbaiki Blackberry yang terkunci tersebut.

Dari dua cerita di atas, ada beberapa hal yang menurut saya bisa digarisbawahi

Keadaan sekarang --> Masa depan yang belum diketahui
Keinginan / harapan
Keyakinan
Usaha
Doa
Hasil

Cerita 1
Keinginan --> menemukan kunci
Keyakinan --> kunci ada di kamar
Usaha --> mencari kunci di kamar
Doa --> ibu saya turut mendoakan
Hasil --> kunci ditemukan setelah 2 bulan

Cerita 2
Keinginan --> Blackberry bisa diperbaiki
Keyakinan --> ada cara untuk memperbaikinya
Usaha --> browsing di google dan otak-atik BB
Doa --> minta bantuan Allah
Hasil --> BB berhasil diperbaiki

Perhatikan gambar di bawah ini!

harapan dan keyakinan

Antara keadaan kita sekarang dengan apa yang ingin kita raih di masa depan, seakan ada jurang yang menghalanginya. Mengapa tidak semua orang berhasil meraih apa yang diinginkan? Jika melihat ilustrasi di atas, kebanyakannya adalah bukan karena mereka melompat dan gagal, tapi justru karena mereka tidak melompat sama sekali.

Saat melihat ada jurang di depan mata untuk memperoleh sesuatu yang diinginkan, masing-masing orang punya perhitungan yang berbeda. Beberapa diantaranya bahkan menyerah sebelum melompat karena melihat lebarnya jurang yang menganga. Mereka adalah orang yang gagal sebelum berusaha.

Beberapa yang lain berusaha melompat namun usahanya yang kurang membuatnya jatuh ke jurang. Kemudian dia pun menyerah.

Namun orang-orang yang bersungguh-sungguh tidak akan menyerah begitu saja. Mungkin dia belum tahu bagaimana cara menyeberangi jurang tersebut. Tapi dia punya keyakinan yang kuat bahwa ada yang dia inginkan (harapan) ada di seberang sana dan dia benar-benar menginginkanya.

Dia akan memikirkan berbagai cara. Jika dengan sekali lompatan kemungkinan gagal, dia mungkin mencoba membangun jembatan. Atau membuat alat supaya ia bisa melompat lebih tinggi atau bisa terbang. Intinya cara untuk menyeberang bukan hanya dengan sekali lompat. Dan kalau pun dia tetap jatuh ke dalam jurang, dia tidak menyerah. Dia akan berusaha memanjat jurang tersebut, membuat tangga, atau membuat alat untuk terbang yang lebih baik lagi. Dan dia tidak akan pernah berhenti sampai meraih apa yang diinginkannya. Kenapa menyerah jika apa yang diinginkan ada di depan mata.

Tapi hidup masih tidak sesederhana itu. Kenyataannya harapan dan keyakinan adalah sesuatu yang belum kita ketahui secara pasti. Kita tidak pernah tahu apakah apa yang ada di seberang jurang tersebut seperti yang kita harapkan, sampai kita benar-benar tiba di seberang. Lalu bagaimana seseorang akan berusaha dengan sungguh-sungguh jika dia tidak yakin bahwa harapannya benar-benar ada di sana.

Hal ini lah yang membuat semakin banyak orang tidak mau melompat. Mereka tidak yakin bahwa apa yang diinginkannya ada di seberang. Mereka tidak yakin dengan kemampuan dirinya sendiri. Mereka tidak mau berusaha meraihnya. Sehingga harapan mereka menjadi sekedar angan-angan.

Ada yang mengatakan saya ambisius. Mengkin benar, dan kenapa tidak? Sebagai manusia kita punya keinginan. Dan saya tidak akan berhenti berharap. Meskipun saya tidak tahu apa yang ada di masa depan, dalam ketidak tahuan itulah ada harapan. Bukanlah Allah sesuai prasangka hamba-Nya. Saya pun menanamkan keyakinan tersebut di dalam dada. Mengapa harus berpikiran negatif jika positif thinking lebih membahagiakan. Dan saya tidak akan berhenti melompat, membuat jembatan, tangga atau apa pun itu. Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa yang ada pada diri mereka.

Rintangan apa pun yang dihadapi, jangan menyerah. Sesungguhnya tidak akan berputus asa dari rahmat Allah, kecuali orang-orang yang kafir. Dan Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dan akhirnya, apa pun yang ditemui di seberang jurang, itulah ketentuan Allah, meskipun tidak sesuai dengan harapan. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu memyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.

Wallahu a'lam