Porseda, Pekan Olahraga dan Seni Darul Hijrah Puteri
Hari Senin, 21 Agustus 2017 adalah hari pembukaan Porseda, Pekan Olahraga dan Seni Darul Hijrah yang merupakan salah satu kegiatan dari rangkaian kegiatan Khutbatul Arsy. Upacara pembukaan dilaksanakan di lapangan utama Darul Hijrah Puteri dan dihadiri seluruh santriwati dan para asatidzah.
Para santriwati dengan seragam olahraga birunya berbaris dengan rapi sesuai dengan konsulat masing-masing. Para asatidzah yang hadir juga mengenakan baju kaos pada upacara pembukaan. Ustadz Abdullah Husin,S. Ag, M.Pd.I., wakil direktur Darul Hijrah Puteri menjadi pembina upacara.
Dalam upacara ini terdapat janji wasit dan janji atlet untuk melaksanakan perlombaan dengan adil dan sportif. Janji wasit dibacakan oleh Tiara Nur Laila dan janji atlet dibacakan oleh Nisrina. Kemudian dilanjutkan dengan pemasangan kartu peserta secara simbolis.
Dalam upacara pembukaan dinyanyika lagu Porseda yang merupakan ciptaan santriwati yaitu Fiatriatul Awaliah dan temannya. Selanjutnya kegiatan Porseda dibuka secara resmi setelah pembina upacara menyalakan obor Porseda dengan bacaan Basmalah.
Porseda akan berlangsung selama satu minggu setiap sore dan malam hari. Khusus hari ini dilaksanakan mulai pagi setelah upacara pembukaan. Masing-masing konsulat mengirimkan atlet andalan mereka untuk bertanding dalam acara ini.
Para dewan guru yang masih berada di lingkungan sekolah juga ikut menonton, seperti pertandingan karate dan silat yang diadakan dekat dengan ruang guru. Kepala dan wakil SMP Darul Hijrah Puteri juga ikut menyaksikan kegiatan ini. Kepala Pengasuhan pun memantau jalannya kegiatan.
Ustadz Arifin menjadi dewan juri untuk pertandingan Kata Karate. Adapun dewan juri untuk silat pagi penyisihan tersebut adalah Ustadzah Maria Ulfah, Usth. Khairunnisa, dan Usth. Nurul Jannah. Sebagai wasit adalah Usth. Ramona dan Tiara Nur Laila. Di Darul Hijrah Puteri ada dua jenis ekstrakurikuler silat, yaitu PSHT dan Tapak Suci. Namun dalam Porseda, mereka bertanding bukan mewakili perguruan, namun konsulat masing-masing. Ketika waktu Zuhur hampir tiba, perlombaan dihentikan dan akan dilanjutkan sore hari dengan juri yang berbeda.
Acara penutupan akan dilaksanakan pada hari Minggu bersamaan dengan jalan santai. Semoga dengan Porseda terciptalah para santriwati yang sehat tidak hanya jasmani tapi juga rohani.
0 Komentar