Pernahkah Anda mendengar nama Marlena?

Jika Anda penggemar Andrea Hirata dan novel-novelnya mungkin pernah mendengarnya. Marlena adalah nama wanita yang dicintai Sabari dalam novel Ayah.

Karakter Marlena bukanlah wanita sempurna. Sangat jauh malah. Jika hanya memandang rupa, memanglah dia cantik jelita. Tapi jika melihat perilaku, sungguh sangat jauh.

Marlena adalah wanita bebas dan pemberontak. Dia cepat bosan hingga nikah cerai berkali-kali. Sulit mencari kelebihannya, kecuali dari sudut pandang Sabari.

Maka pada hari itu saya bertemu seorang wanita. Mungkin karena masih termasuk keluarga, akrab saja kami berbicara di ruang tamu. Kebetulan semuanya wanita, kecuali puteranya yang masih kelas satu esde.

Dari percakapan tanpa topik itu entah bagaimana awalnya sampailah pada kehidupannya. Wanita itu sebut saja Ny. I sudah kawin cerai berkali-kali. Masuk penjara satu kali karena menjual narkoba. Menjual diri pun pernah juga.

Saya yang tidak pernah tersentuh dengan kehidupan tersebut pun terpana saja mendengarnya. Langsung saja saya teringat dengan Marlena. Apalagi melihat puteranya yang sudah sangat pengertian terhadap ibunya, persis sekali dengan Zorro.

Saat ini kehidupannya sudah lebih baik dengan suaminya yang kedelapan. Anak-anaknya tetap bisa mengecap pendidikan. Ia pun sudah berhenti jadi wanita malam.

Yang saya heran sekaligus kagum dengannya adalah, ringan saja dia bercerita, seperti tidak ada beban. Padahal saya yang punya masa lalu biasa saja kadang berat bercerita. Mungkin begitulah caranya menerima garis kehidupan yang dijalaninya.

Anaknya juga sosok yang hebat menurut saya. Mereka sangat pengertian dengan ibu mereka. Keadaan ekonomilah yang membuat sang ibu sempat rela bekerja jadi apa saja. Anak-anak tersebut telah menjadi dewasa sebelum waktunya.

Mendengar kisah nyata kehidupan orang lain bagi saya lebih dari sekedar membaca novel. Saya mencoba mengambil hikmah dari perjalanan hidup mereka. Sehingga saya bisa lebih bersyukur akan kehidupan yang saya jalani.

Saat mereka pulang dan "Zorro" menyalami saya, dalam hati saya berdoa, semoga kelak ia menjadi anak yang sholeh. Amin.