Membaca blog Ayyaamii kadang bikin malu sendiri. Seperti membuka buku diary lama. Tidak hanya apa yang pernah saya alami, tapi termasuk hal teknis seperti gaya tulisan dan foto-foto yang pernah saya upload.

Ada yang bilang lebih baik menulis artikel baru dari pada memperbaiki artikel lama. Ada juga yang mengatakan mengoptimalkan artikel lama agar lebih seo. Ada juga yang melarang perubahan yang terlalu berlebihan.

Saya tidak terlalu mempedulikan itu semua, tapi saat membaca artikel lama ada beberapa hal yang membuat saya memilih untuk mengubahnya.

Diantaranya adalah cerita yang saat ini menurut saya bikin malu jika dibaca orang lain. Bukannya terlalu pede tulisan tersebut akan dibaca orang lain. Tapi memang kenyataannya seperti itu.

Dulu pertama kali bikin blog, saya pikir tidak akan ada orang lain yang baca. Kalau pun ada pasti sedikit dan bukan orang yang saya kenal. Kenyataannya, dulu blog ini sempat dibaca teman sekantor. Duh, seperti buku harian yang ditemukan teman, malunya. Akibatnya, beberapa artikel terpaksa saya hapus. Tidak usah mikirin soal broken link.

Rupanya dulu saya juga suka upload foto sendiri. Ih, ngga banget. Beberapa foto yang ketemu saya hapus juga. Cukup jadi koleksi pribadi. Beberapa tetap saya biarkan di dunia maya.

Saya pun pernah mengalami masa suka dengan foto yang ngejreng. Seperti tulisan Mari Ngenet dalam bentuk gif. Sekarang jika melihat foto tersebut rasanya bikin sakit mata. Nantilah, jika ada waktu akan saya ganti beberapa.

Merepotkan ya, kenapa tidak dibiarkan saja? Biarlah saya berbuat sesuka hati saya. Toh, ini buku harian saya sendiri.