Sudah seminggu lebih saya tidak menulis artikel di blog ini. Bukannya tidak ada ide, bukan. Tapi seperti yang saya sebutkan pada artikel sebelumnya, idenya banyak tapi menulisnya malas.

Rupanya saya kalah dengan rasa malas tersebut. Akibat malas yang diturutkan, berbagai ide pun dibiarkan pergi begitu saja.

Padahal setiap harinya saya membuka beranda blogger. Bukan untuk menulis, tapi sekedar melihat statistik atau komentar. Sungguh pekerjaan yang lebih banyak membuang waktu saja.

Atau bisa jadi, saya hanya membuka sosial media. Berselancar membaca berbagai artikel lain. Baik memang, bisa menambah wawasan. Tapi kegiatan tersebut tidak membuat semangat saya meningkat untuk menulis.

Ada yang mengatakan bahwa update blog setiap hari adalah bagus untuk blog. Ada juga yang menyatakan besarnya manfaat menulis setiap hari.

Yang saat ini saya rasakan adalah, betapa bermanfaatnya menulis setiap hari. Apakah karena saya sudah mempraktekkannya? Bukan. Tapi karena saya tidak melakukannya.

Saat lama tidak menyentuh keyboard, maka tanpa disadari, kemampuan saya menulis pun berkurang. Semakin lama tidak menulis, semakin buntu rasanya pikiran, apa yang harus saya tulis.

Hal tersebut tidak terjadi pada saat saya terbiasa menulis setiap hari. Semua ide terasa mengalir saja dari kepala ke jemari. Dengan mulus berpindah ke layar monitor.

Maka malam ini pun saya putuskan untuk kembali menulis setiap malam. Meski hanya dengan mengatakan, "Hi, diary, siang tadi saya mengantuk saat mengajar jam siang."

Ketika jemari sudah memutuskan untuk menyentuk keyboard, pikiran pun akan mulai bekerja. Tanpa terasa kata demi kata pun mulai mengalir.

Tidak perlu terlalu dipikirkan tentang apa yang ditulis. Ketik saja dulu. Karena dibagian akhir kamu akan terkejut, dengan panjangnya tulisan yang sudah diketik.

Adapun jika kamu mengantuk, maka silakan sudahi tulisan tak tentu arah ini. Bisa kita lihat dan edit dengan baik esok hari.