Martapura Kota Intan dan Kota Santri
Martapura adalah ibukota Kabupaten Banjar. Sewaktu masih SD saya mengganggap pergi ke Martapura itu jauh. Tapi sekarang setiap hari saat berangkat kerja saya melewati kota Martapura.
Martapura memiliki dua julukan, yang pertama adalah Kota Intan dan yang kedua adalah kota santri.
Martapura mendapat julukan kota intan karena di Martapura banyak terdapat tempat penggosokan intan dan batu aji. Tempat pendulangannya sendiri sebenarnya banyak di Cempaka. Selain itu di Martapura juga terdapat banyak pertokoan yang menjual batu mulia. Tepat berada di belakang taman Cahaya Bumi Selamat (CBS) terdapat Pertokoan Cahaya Bumi Selamat yang menjual berbagai batu mulia.
Sebagai Kota Intan, ada banyak sekali benda yang dibangun berbentuk intan di Martapura. Misalnya bundaran, tiang lampu jalanan dan sebagainya. Di taman CBS terdapat monumen besar yang juga berbentuk intan.
Adapun julukan kedua sebagai kota santri diperoleh karena ada banyak sekali pondok pesantren di Kabupaten Banjar. Yang paling terkenal dan ada sudah sejak lama adalah Pondok Pesantren Darussalam Martapura.
Ada ribuan santri yang belajar di pesantren ini. Mereka berasal dari berbagai penjuru Kalimantan, bahkan ada yang berasal dari negeri jiran Malaysia.
Di pagi hari adalah waktunya para santri bersekolah. Sedangkan di siang hari adalah waktunya para santriwati belajar. Di luar jadwal tersebut para santri juga menuntut ilmu lewat pengajian rutin yang diadakan oleh beberapa guru.
Pesantren Darussalam adalah pesantren salafiyah. Yang diajarkan adalah kitab kuning atau kitab gundul. Untuk penerjemahan, mereka menggunakan tulisan Arab Melayu.
Para santi tidak ditempatkan di asrama khusus, tapi tinggal di kos-kosan atau asrama. Ada juga yang pulang-pergi dari rumah sendiri. Hal ini membuat mereka memiliki waktu yang lebih fleksibel termasuk untuk bisa bekerja.
Kentalnya nuansa Islam di Martapura dapat terlihat pada kantor-kantor pemerintahan. Kebiasaan menuliskan papan nama dengan tulisan Arab tetap dilestarikan. Tentu saja meskipun tulisan Arab, namun bukan Bahasa Arab, melainnya tulisan Arab Melayu.
Salah satu lokasi yang mencirikan Martapura sebagai Kota Intan dan Kota Santri adalah taman CBS. Selain terdapat monumen intan, kaligrafi Arab juga bertebaran di sana.
Jika berkesempatan berkunjung ke Martapura, maka sempatkanlah berkunjung ke Taman Cahaya Bumi Selamat.
4 Komentar
Jadi inget pelajaran masa SD, Martapura, penghasil intan di Indonesia. Entahlah, apa bakalan punya kesempatan melihat secara langsung. Maklum berat di ongkos 😊
BalasHapusBaidewei... Foto paling atas "miring". Horizonnya terlihat agak condong / berat ke kiri. Kalau boleh saran, sebelum menekan shutter kamera, pastikan horizonnya lurus karena salah satu penyebab foto kurang enak dilihat, ya karena terlihat miring.
Foto yang kedua itu buaguss..."kena" Fokusnya jelas dan pengambilannya baik sekali.
Kalau diniatkan, insya Allah kesampaian.
HapusHmm, horizon itu maksudnya garis datar ya Pak. Maklumlah, saya ini tukang jepret amatir. Terima kasih atas sarannya, Pak :)
saya niatkan ah, suatu saat saya akan ke martapura siapa tau bisa mampir. he..he..
BalasHapusAmin, insya Allah :)
Hapus