Gerbang Alun-Alun Ratu Zalecha di Martapura

Semboyan urang Banjar adalah Baiman Bauntung Batuah. Kalimat ini dapat ditemukan di gerbang Alun-Alun Ratu Zalecha di Martapura.

Kata Baiman artinya Beriman. Diharapkan orang Banjar menjadi manusia yang beriman kepada Allah Ta'ala dan menjalankan rukun-rukunnya. Masyarakat Banjar memang mayoritas beragama Islam, dan Martapura terkenal dengan kota santri.

Kata Bauntung artinya bermanfaat dan berguna, bukan hanya untung saja. Diharapkan orang Banjar menjadi orang yang berguna bagi masyarakatnya sesuai dengan landasan iman yang dimilikinya.

Kata Batuah artinya memiliki harkat dan martabat, bahkan mungkin karamah. Setidaknya diharapkan orang Banjar menjadi pribadi yang bermartabat mulia baik di dunia maupunn di akhirat.

Sewaktu saya kecil, Mama sering memanggil anak-anaknya dengan sebutan Bauntung Batuah. Waktu itu saya tidak mengerti artinya, mengapa kami dipanggil seperti itu. Rupanya itu adalah panggilan orang tua sekaligus doa agar anak-anaknya menjadi orang yang berguna dan bermartabat dalam hidupnya.

Pada kenyataanya, kata Baiman Bauntung Batuah memang kalimat yang sering diucapkan orang tua kepada anak-anak mereka. Perbuatan ini sudah menjadi budaya yang menjadi nilai turun-temurun dalam masyarakat Banjar. Baiman Bauntung Batuah bukan hanya sekedar kata-kata, tapi memiliki arti yang mendalam yang mengandung harapan bagaimana semestinya karakter orang Banjar.

Baiman Bauntung Batuah

Kata-kata dalam semboyan ini banyak digunakan oleh orang Banjar untuk penamaan. Misalnya Bauntung Batuah digunakan untuk menamai pasar tradisional yang ada di Martapura, yaitu Pasar Bauntung Batuah.

Di seberang pasar Martapura terdapat bakso yang terkenal kelezatannya, namanya adalah Bakso Batuah.

Sebagai orang Banjar saya pun berharap agar bisa manjadi pribadi yang baiman bauntung batuah.