Senin pagi. Sebagaimana Senin pagi lainnya, saya melajukan motor agar segera sampai ke sekolah. Meskipun Minggu sudah libur, hari Senin selalu saja terburu-buru.

Sebelum sampai ke sekolah, saya harus melewati Martapura dulu. Sama seperti pagi di hari kerja lainnya, Polisi lalu lintas mengatur arus mobil dan motor agar berjalan lancar.

Dulu, saya selalu deg-degan setiap kali melewati polisi. Takut berbuat salah tanpa sadar. Sekarang sudah mulai biasa. Selama pakai helm dan surat-menyurat lengkap, tidak ada yang perlu dirisaukan.

Pagi ini saya kembali melewati polisi yang berjaga di samping Jl. A. Yani. Salah seorang polisi menghentikan laju sepeda motor saya dan mengarahkan saya ke pinggir. Jantung saya pun mulai dag dig dug lagi.

Apakah sedang razia seperti yang saya dengar infonya baru-baru saja? Atau karena plat motor saya yang sudah mati dua bulan? Ataukah ada alasan lainnya?

Saya pun segera mengeluarkan STNK dan SIM. Pak polisi mana mengerti saya sedang buru-buru untuk mengajar jam pertama. Beliau mengembalikan SIM saya yang ternyata bukan SIM. Karena buru-buru, saya malah menyerahkan kartu perpustakaan daerah. Saya pun mengambil SIM yang benar dan menyerahkannya.

Beliau memperhatikan SIM dengan seksama. Yang pasti bukan foto yang ada di SIM, karena meskipun saya memakai masker, beliau tidak meminta saya melepaskannya. Mungkin beliau hanya memastikan bahwa SIM saya masih hidup.

Beliau juga mengamati plat sepeda motor saya. Ok, nomor platnya memang sudah mati dua bulan. Tapi saya sudah mengurusnya dua setengah bulan yang lalu di Samsat. Dan berdasarkan surat yang saya terima, baru akan selesai tanggal 10 ini. Bukan salah saya dong.

Pak polisi kemudian mengingatkan saya untuk menyalakan lampu motor. Dengan polos saya menjawab, bukannya sudah nyala. Pas saya periksa sekali lagi, ternyata memang belum menyala. Saya pun segera menyalakannya.

Alhamdulillah Pak polisinya baik. Karena surat-menyurat saya lengkap, saya hanya diperingatkan untuk menyalakan lampu motor. Setelah itu saya dipersilakan meneruskan perjalanan.

Wah, saya pun harus cepat-cepat ke sekolah. Karena saya telah melewatkan beberapa menit untuk berhenti dan berurusan dengan polisi. Sepertinya, saya juga harus segera ke Samsat untuk mengambil plat motor yang baru.