Gara-gara bertemu polantas Senin pagi kemarin. Maka hari ini saya niatkan mau pergi ke Samsat Martapura untuk mengambil plat motor saya yang baru. Dua bulan yang lalu saya sudah mengurus pembayarannya. Bulan ini hanya perlu mengamblilnya saja.

Dari rumah saya sudah menyiapkan fotokopi KTP, SNTK, dan BPKB. Tidak lupa saya bawa yang aslinya juga. Dan yang paling penting adalah bukti pembayaran nomor plat baru. Sebenarnya saya tidak tahu syarat pengambilan plat apa saja. Lebih baik disiapkan saja semuanya. Better safe than sorry.

Berbeda dengan hari Selasa yang padat, jadwal mengajar saya di Hari Rabu memang lebih longgar. Oleh karenanya saya bisa izin keluar untuk mengambil plat motor tanpa harus merepotkan guru piket.

Karena saya memang biasa pergi sendiri, maka hari itu pun saya pergi sendiri. Bukan pertama kalinya saya pergi ke Samsat. Tapi kali ini memang pertama kalinya mengambil plat.

Loket pengambilan plat berada di bagian belakang. Saya lihat beberapa pria lain yang sedang duduk menunggu. Saya pun meletakkan bukti pembayaran beserta STNK di tempat yang disediakan di depan loket.

Sebenarnya masih ada beberapa kursi kosong. Tapi beberapa pria yang sedang duduk tampak menikmati rokok mereka. Kebetulan, kami memang berada di tempat terbuka. Berhubung saya tidak suka dengan asap rokok, saya memilih menunggu sambil berdiri di pojokan.

Tidak berapa lama, para pria tersebut dipanggil dan menerima plat mereka masing-masing. Saya masih berharap perokok yang telah menerima plat tersebut segera pergi agar saya bisa duduk. Sepertinya masih ada yang ditunggunya. Ia tampak sibuk dengan Hpnya.

Sebelum saya sempat duduk, nomor kendaraan saya disebut. Saya mendatangi loket dan menerima plat serta STNK.

Wow, cepat sekali prosesnya. Saya bahkan belum sempat duduk.

Setelah itu saya bingung harus ngapain lagi. Semestinya adalah mengganti plat lama dengan plat baru. Tapi saya tidak tahu menyuruh siapa. Saya pun memutuskan untuk langsung pulang saja.

Karena tidak membawa plastik untuk memasukkan plat, saya malah menghampiri penjual bakso dan minta plastik. Meskipun tidak beli, saya doakan dagangan beliau banyak laku hari ini.

Saat meninggalkan Samsat, saya melihat beberapa motor lain yang sudah terpasang plat barunya. Bisa dikatakan ada jasa pemasangan plat. Ah, saya tidak tahu harus tanya pada siapa. Lagi pula saya sudah berada di pintu gerbang di hadapan tukang parkir. Saya pergi ke bengkel saja.

Sebelum balik ke sekolah, saya singgah ke salah satu bengkel langganan di Banjarbaru. Proses penggantian plat tidak berlangsung lama. Saya menunggu sambil memperhatikan tukang bengkel bekerja. Dengan uang lima ribu rupiah, maka plat baru pun telah terpasang di motor saya.

Plat lama saya tinggalkan saja di bengkel. Lagi pula saya tidak memerlukannya lagi. Siapa tahu bisa lebih bermanfaat saat di bengkel.

Akhirnya motor plat motor saya sudah tidak mati lagi. Kini saya tidak perlu was-was lagi meski ada razia.