Beberapa hari yang lalu, saya membaca webtoon karya anak bangsa yang berjudul Flawless. Webtoon ini menceritakan kisah cinta anak SMA. Pada pekan ini ada adegan kedua pemeran utama yang berciuman. Hati saya pun menggelitik, apakah berciuman di bibir itu wajar bagi anak SMA di Indonesia yang sedang berpacaran?

Sejujurnya adegan kissing bukanlah sesuatu yang baru bagi saya. Bulan baru di sini, maksudnya karena saya sering menontonnya pada film barat, drama Korea, atau anime Jepang. Sepertinya hal tersebut wajar dilakukan di luar negeri. Lagi pula budaya dan agama di sana  berbeda dengan kita.

Namun saat saya membaca adegan tersebut di webtoon dengan latar wilayah Indonesia, saya pun sadar, seakan hal tersebut adalah sesuatu yang wajar. Padahal jujur saja, saya tidak setuju dengan hal itu.

Pertama kali menonton adegan kissing di film Indonesia ada pada film Ada Apa Dengan Cinta belasan tahun yang lalu. Waktu itu saya masih belum terlalu kritis. Berikutnya, saya melihat adegan kissing dalan Kisah Habibie dan Ainun. Tapi di sana ceritanya mereka adalah suami isteri. Setelah itu, saya tidak bisa bercerita karena memang jarang menonton film Indonesia. Tapi saya sangat bersyukur adegan tersebut tidak tayang di sinetron.

Adegan kissing sepertinya sudah menjadi santapan lumrah bagi penonton yang biasa menonton film dari luar. Bahkan saya pun sudah menjadi terbiasa melihat. Meski begitu, saya tidak pernah berniat melakukannya. Kecuali sekarang, karena sudah bersuami.

Oleh karena itu juga sekarang saya menjadi kritis. Meskipun saya sering melihat adegan tersebut, saya masih mempunyai tameng dan keyakinan bahwa hal tersebut tidak layak dilakukan. Semua hanya sebatas tontonan perilaku orang-orang di luar sana.

Tapi bagaimana dengan anak remaja yang menontonnya? Sepertinya efek penasaran dan ingin mencoba lah yang justru muncul. Terutama pada remaja yang memang tidak memiliki landasan agama dan moral yang kuat. Apalagi jika adegan tersebut sudah masuk dalam film hiburan karya anak bangsa sendiri. Seakan adegan tersebut sesuatu yang wajar dan lumrah di Indonesia. Mesti kenyataannya, hal tersebut tidak akan pernah bisa menjadi sebuah pembenaran.

Sebagai salah seorang anggota masyarakat biasa, saya memang tidak bisa berbuat banyak dengan kondisi ini. Maka yang bisa saya lakukan hanyalah menulis di blog pribadi. Kemudian secara tegas saya ingin mengatakan, Adegan KISSING ANAK SMA (Remaja) adalah TIDAK WAJAR dan TIDAK LAYAK untuk Dilakukan. Dan hal ini juga berlaku untuk semua pasangan yang tidak menikah.