Setelah Mehew mati dan hanya menyisakan satu anaknya yang jantan, saya sempat berpikir bahwa sepertinya inilah kucing terakhir di tempat kami. Karena tidak mungkin kucing jantan bisa melahirkan. Untuk mengenang ibunya, Kucing ini juga kami panggil Mehew.

Tidak di sangka, setelah ia bertambah dewasa, ia mulai mengenal kucing betina. Mengenal di sini bukan hanya sekedar kenal, tapi ia sering mengajak kucing betina berwarna orange ini ke rumah kami.

Kadang saat makan, Mehew bahkan mengalah dalam urusan makanan. Saat ia sedang makan dan si betina datang, ia diam saja meski makanannya direbut.

Beberapa bulan terakhir, saya lihat bahwa kucing betina tersebut hamil. Tapi namanya juga kucing, saya tidak bisa memastikan apakah Mehew benar-benar ayah dari anak yang dikandungnya.

Kucing betina itu berwarna orange, sedangkan Mehew berwarna hitam putih. Jika anak kucing yang lahir nanti ada padanan warna hitamnya, maka kemungkinan Mehew memang ayahnya.

Rabu lalu akhirnya si orange melahirkan. Anaknya ada tiga ekor. Dua ekor berwarna putih orange, dan terakhir belang tiga, putih hitam orange.

Meskipun hanya satiu ekor yang memiliki corak warna hitam, bisa dipastikan bahwa Mehew memang ayahnya. Meski begitu, induknya si Orange tidak suka jika Mehew mendekati anak-anaknya. Mungkin demikianlah sikapnya terhadap kucing jantan setelah kucing betina melahirkan.

Awalnya kami tidak menyangka bahwa Mehew bisa menyambung keturunan di rumah kami. Tidak disangka, kini ada tambahan seekor kucing betina dan tiga anaknya di rumah kami.